SMA Citra Bangsa mandiri Kupang melaksanakan Penilaian Tengah semester genap TA 2019/2020

Pada hari Senin, 2 s/d 9 Maret 2020 SMA Citra Bangsa Kupang melaksanakan penilaian tengah semester untuk kelas X, XI, dan Ujian Akhir Semester (UAS) untuk kelas XII. Kegiatan ini bertujuan untuk mengadakan evaluasi belajar bagi peserta didik setelah kurang lebih 3 bulan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Mata pelajaran (mapel) yang dinilai sebanyak 15 mapel untuk kelas X (sepuluh) dan 14 mapel untuk kelas XI (sebelas) antara lain: Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa dan sastra Inggris dan Fisika. Untuk kelas X, sebanyak 11 penilaian mapel dilakukan secara tertulis dan 4 lainya dilaksanakan dengan ujian praktek. Sepuluh (10) mapel untuk kelas XI dilakukan penilain tertulis, dengan sisanya 4 mapel dinilai dengan penilaian praktek.
Untuk kelas XII, penilaian ini merupakan penilaian akhir semester/UAS. Hal ini dikarenakan jadwal kelas XII yang cukup padat untuk waktu mendatang karena mereka akan melaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), ujian praktek sekolah dan diakhiri dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Pada kegiatan penilaian kali ini, empatbelas (14) mapel dinilai dengan pembagian 4 mapel dinilai melalui ujian praktek, dan sisanya dilaksanakan melalui ujian tertulis.

Penilaian Tulis.

Setiap hari, mapel yang diujikan sebanyak 2 untuk ujian tertulis. Setiap harinya kegiatan dimulai pada pukul 07. 30 sampai dengan pukul 09.00 untuk test pertama, kemudian dilanjutkan dengan mapel ke-2 dimulai pukul 09.15 sd 10.45.
Kegiatan penilaian terrtulis ini mendapat response yang beragam dari para peserta didik yang terlibat.

Putra, 16 tahun, kelas X MIPA mengakui bahwa pada dasarnya ia belum terlalu mempersiapkan diri untuk mengikuti penilaian tertulis saat ini karena ia tidak mempunyai catatan pelajaran yang terlalu lengkap. Meskipun demikian, untuk mengatasi ketertinggalan tersebut, ia berinisiatif untuk meminjam catatan dan meminta bantuan temanya agar ia bisa tetap belajar di rumah. Putra lanjut menyatakan bahwa waktu 90 menit durasi untuk setiap mapel sangat baik karena waktunya Panjang. Durasi tersebut memberikan ia kesempatan untuk tidak terburu-buru selama ujian.
Hal lainya disampaikan oleh Angel, 16 tahun, kelas X MIPA. Angel mengungkapkan bahwa ia merasa gugup karena takut memberikan jawaban yang keliru. Meskipun malam sebelumnya ia telah belajar, ia masih juga mengalami rasa gugup karena takut memasukan jawaban yang salah. Ia harus serius ketika belajar sehingga apa yang dipelajari bisa diingat terus. Hal lainya yang disampaikan Angel adalah, ia sangat setuju layout rombongan penilain dalam satu kelas dicampur antara kelas X dan kelas XI. Hal ini menurutnya akan meminimalisir potensi menyontek yang mungkin dilakukan oleh para peserta didik selama ujian.

Penilaian Praktek
Kegiatan ujian praktek dilaksanakan setelah penilaian tertulis dilakukan. Ujian praktek juga menguji ketrampilan siswa secara individu. Setiap anak mendapatkan waktu sekitar 3 sampai dengan 5 menit untuk memeragakan atau mempresentasikan materi yang telah disepakati oleh guru dan siswa sebelumnya. Ujian praktek juga mendapatkan perhatian yang beragam dari anak anak. Sarez, 16 tahun, kelas XI MIPA mengungkapkan bahwa, ujian praktek menghafal ayat Alkitab ini membantu ia untuk berlatih berbicara di depan umum. Hal ini karena selain di sekolah, kesempatan berbicara di depan umum jarang ia dapatkan. Meskipun demikian ia juga merasa gugup ketika melakukan presentasi. Untuk mengatasi perasaan gugup, Sarez mengakui ia harus melatih presentasinya berulang kali. Siswa ini menyarankan bahwa untuk bisa berhasil pada ujian praktek, latihan di rumah harus sering dilakukan.
Temanya Merindy, 16 tahun, kelas XI MIPA membagi pengalamanya dengan berkata:
saya merasa gugup karena langsung berbicara
di hadapan kamera. Pikiran saya sering tidak focus dan pada saat presentasi
”.
Untuk mempersiapkan presentasinya, Merindy lebih banyak mendengar lagu yang bertemakan ayat hafalan pilihanya. Ia juga lebih banyak minum air mineral untuk menjaga konsentrasinya. Sama seperti Sarez temanya, ia merasakan manfaat lain dari system penilaian praktek seperti ini yang mana mengajarkanya untuk tetap berusaha dan jangan menyerah ketika mendapat tantangan di sela-sela presentasinya. Ujian praktek seperti ini juga membantunya dalam manajemen waktu belajar.
Ujian praktek seperti ini bagus karena saya tidak harus belajar sampai larut malam. Saya juga bisa tahu lebih banyak ayat dalam Alkitab” imbuhnya.

Dengan pelaksanaan penilaian tengah semester ini diharapakan siswa dan orang tua dapat mengukur seberapa jauh keberhasilan program belajar mengajar yang telah diikuti peserta didik selama kurang lebih 3 bulan. Hasil penilain tengah semester ini juga diharapkan dapat memberikan informasi yang evaluative kepada siswa secara individu terkait tingkat keberhasilan mereka di sekolah. Hasil yang ada juga akan dilaporkan kepada orang tua dalam bentuk raport. Lebih jauh lagi, dengan pelaksanaan penilaian ini diharapkan anak dapat mengevaluasi kinerjanya secara individu sehingga memberikan motivasi terkait strategi belajar yang nanti perlu diambil oleh siswa secara individu untuk menghadapi triwulan yang akan datang.
Penilaian tengah semester ini juga membantu pihak sekolah untuk mengetahui sejauh mana tujuan kurikulum telah dicapai dari penyelenggaraan pembelajaran di lingkungan sekolah tingkat menengah. Hal ini kiranya dapat tetap mendorong proses pembelajaran kurikulum K13 yang lebih baik, yang telah ditetapkan secara nasional. Demikian pula guru akan mendapatkan gambaran evaluasi terkait proses pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas bersama dengan para murid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *