MAKALAH SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

MAKALAH

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

 

 

 

 

 

Oleh :

                              NAMA   :   SARINANSI Z. M. SELAN

NIM        :   171100009

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

2020

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1     Latar Belakang

 

Keputusan merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh dalam proses menghadapi alternatif yang dipilih. Pada masa ini pengambilan suatu keputusan sudah tidak lagi hanya dengan akal manusia. Keterbatasan manusia dalam berpikir untuk memecahkan suatu permasalahan kini dapat dibantu dengan suatu sistem komputer yang telah diciptakan oleh manusia itu sendiri. Perkembangan Teknologi Informasi telah memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan komputer telah berkembang dari sekadar pengolahan data maupun penyajian informasi, menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung pengambil keputusan. Sebuah teknologi sistem komputer disebut sistem pendukung keputusan atau yang disingkat SPK. SPK merupakan suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur, yaitu pencarian solusi yang melibatkan intuisi manusia dalam membuat keputusan yang tepat sasaran dan betul – betul  berguna bagi organisasi. Dengan pemanfaatan yang tepat, SPK akan sangat berguna untuk pencarian solusi terbaik. Sistem ini mempunyai banyak kelebihan, namun kekurangan-kekurangan juga tetap dimiliki oleh sistem ini.

 

1.2     Rumusan Masalah

 

Dari latar belakang masalah diatas, dapat ditentukan permasalahan yang akan dibahas, yaitu :

  1. Apakah pengertian sistem pendukung keputusan itu ?
  2. Apakah tujuan dan fungsi sistem pendukung keputusan ?
  3. Apa saja jenis – jenis sistem pendukung keputusan ?
  4. Bagaimana pengambilan keputusan dalam suatu permasalahan ?

 

1.3     Tujuan

 

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka didapatkan tujuan penulisan makalah, yaitu :

  1. Untuk mengetahui tentang pengertian sistem pendukung keputusan.
  2. Untuk mengetahui tentang tujuan sistem pendukung keputusan.
  3. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis sistem pendukung keputusan.
  4. Dapat mengambil keputusan yang tepat dari suatu permasalahan.

 

 

 

BAB II

 

PEMBAHASAN

 

2.1     Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

 

Menurut Raymond McLeod, Jr. (1998), sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.

Sedangkan menurut Wikipedia Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).

Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993) :

Sistem yang berbasis komputer.

  1. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan.
  2. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual.
  3. Melalui cara simulasi yang interaktif.
  4. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.

 

Jadi sistem pendukung keputusan adalah sistem yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah agar masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik.

 

2.2     Tujuan dan Fungsi Sistem Pendukung Keputusan

 

Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.

 

Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005):

 

  1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
  2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
  3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.
  4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
  5. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa di tingkatkan. Produktivitas juga bisa di tingkatkan menggunakan peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.
  6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga alernatif yang bisa dievaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan bisa di ambil langsung dari sebuah sistem komputer melalui metode kecerdasan tiruan. Dengan komputer, para pengambil keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak scenario yang memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis. Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
  7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan di dasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang.

 

  1. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Menurut Simon (1977), otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses dan menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas dari kesalahan.

 

2.3     Jenis – Jenis Sistem Pendukung Keputusan

  1. Berdasarkan tingkatan teknologi :
  2. Sistem pendukung keputusan spesifik, dengan karakteristik tertentu.

Contoh : SPK untuk penentuan harga satuan barang.

  1. Pembangkit SPK, software khusus yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan SPK.

Contoh : Memudahkan SPK Spesifik.

  1. Perlengkapan SPK, software dan hardware yang mendukung pembangunan SPK Spesifik dan Pembangkit SPK.

Contoh : Microsoft Visual Studio.

  1. Berdasarkan tingkat dukungannya :
  2. Retrieve Information Elements

Inilah dukungan terendah yang bisa diberikan oleh DSS, yakni berupa akses selektif terhadap informasi.

  1. Analyze Entire File

Dalam tahapan ini, para manajer diberi akses untuk melihat dan menganalisis file secara lengkap.

  1. Prepare Reports from Multiple Files

Dukungan seperti ini cenderung dibutuhkan, mengingat para manajer berhubungan dengan banyak aktivitas dalam satu momen tertentu.

  1. Estimate Decision Consequences

Dalam tahapan ini, manajer dimungkinkan untuk melihat dampak dari setiap keputusan yang mungkin diambil.

  1. Propose Decision

Dukungan di tahapan ini sedikit lebih maju lagi. Suatu alternatif keputusan bisa disodorkan ke hadapan manajer untuk dipertimbangkan.

  1. Make Decision

Ini adalah jenis dukungan yang sangat diharapkan dari DSS. Tahapan ini akan memberikan sebuah keputusan yang tinggal menunggu legitimasi dari manajer untuk dijalankan.

 

 

 

 

2.4     Contoh Kasus Sistem Pendukung Keputusan dan Penyelesaiannya

 

  1. Pemilihan Olshop yang Terpercaya

Gambar 2.1 Online Shop\

 

Saat sekarang merupakan zaman mobile dimana pekerjaan yang dilakukan serba berbasis mobile, begitupun juga dengan proses pembelian dan penjualan barang. Namun karena banyaknya kasus penipuan online, sehingga masyarakat akan bingung dalam memilih olshop yang terpercaya.

 

Solusi :

Jadi jika terjadi hal seperti ini maka solusi yang pertama dilakukan ialah menentukan kriteria – kriterianya misalnya :

  1. Memiliki komentar produk yang baik dari para pembeli yang telah menerima barang pesanan.
  2. Memiliki banyak followers.
  3. Barang yang dijual sesuai dengan gambar yang ditampilkan.
  4. Foto bagus dan jernih.
  5. Respon penjual
  6. Kecepatan pengiriman

 

Setelah menentukan kriteria – kriteria selanjutnya kriteria tersebut diurutkan mulai dari yang paling penting hingga tidak terlalu penting. Dari kriteria – kriteria tersebut dapat diputuskan mana olshop yang bagus dan terpercaya maupun olshop yang kurang terpercaya bahkan dapat dikategorikan sebagai penipuan.

 

 

  1. Penyeleksian Tenaga Pengajar atau Dosen pada Perguruan Tinggi

 

Gambar 2.2 Tenaga Pengajar

 

Semua perguruan tinggi selalu berupaya meningkatkan mutu atau kualitas internal secara berkelanjutan sebagai strategi institusi untuk dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain. Institusi sendiri menyadari bahwa untuk memperoleh tujuan pendidikan dan mempertahankan mutu pendidikan serta menghasilkan output yang baik memerlukan komitmen, strategi dan metode yang tepat dalam proses pencapaianya. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu dari suatu perguruan tinggi  adalah dengan menyeleksi tenaga pengajar atau dosen, karena kualitas dosen akan sangat menentukan tinggi rendahnya kualitas suatu perguran tinggi.

 

Solusi :

Jadi hal pertama yang dilakukan ialah mentukan kriteria, misalnya kriteria yang digunakan untuk proses seleksi adalah  IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), Nilai TPA (Tes Potensi Akademik), Nilai TOEFL (Test Of English as a Foreign Language), Umur, dan Pengalaman mengajar. Untuk menjalankan proses penilaian dan meminimumkan kendala tersebut maka diperlukan sistem pendukung keputusan (SPK) guna meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan serta mengurangi subyektivitas dalam proses pengambilan keputusan. SPK biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang.

 

 

  1. Penentuan Prioritas Produk Unggulan Derah

 

 

Gambar 2.3 Produk Unggulan Daerah

 

Produk Unggulan Daerah (PUD) adalah produk unggulan daerah yang memiliki ciri khas dan keunikan yang tidak dimiliki daerah lain serta berdaya saing handal dan dapat memberikan peluang kesempatan kerja kepada masyarakat lokal. Produk unggulan daerah juga berorientasi ramah lingkungan dan berorientasi pada pasar baik lokal maupun nasional dan regional.  Pengembangan produk unggulan dan pemberdayaan sebagai potensi ekonomi daerah pada era otonomi adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah dilaksanakan, hal tersebut disebabkan karena pengembangan PUD terkait erat dengan kemauan politik atau kebijakan dari Pemerintah Daerah.

 

Solusi :

Untuk menetapkan produk unggulan daerah ada kriteria tertentu, sistem penskala-an terhadap variabel kriteria unggulan. Sistem penskla-an tiap variabel ini didasarkan pada nilai interval masing-masing kelompok (sub sektor) dengan kisaran nilai dari 1 sampai 6. Sementara untuk data yang bukan berupa angka, penskla-an dilakukan dengan sistem strata. Masing-masing kriteria (variabel) memiliki bobot yang berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat sumbangan kriteria terhadap produk unggulan. Seperti pada pada tabel dibawah :

 

 

Tabel 1. Nilai dan Bobot Kriteria

 

 

 

  1. Pemilihan Laptop

 

 

Gambar 2.4 Laptop

 

Dewasa ini banyak merek laptop dengan beragam spesifikasi yang dijual dipasaran membuat pengguna menjadi kesulitan dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginan dan anggaran mereka. Sejalan dengan itu juga penggunaan komputer juga meningkat, salah satunya adalah penggunaan komputer dalam memberikan keputusan terbaik pada suatu masalah, dalam hal ini adalah masalah pemilihan laptop.

 

 

Solusi :

Adapun solusi yang dapat diambil ialah :

Menentukan jenis-jenis kriteria pemilihan laptop. Dalam hal ini, kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam pemilihan laptop adalah harga, ukuran layar, processor, memori (kapasitas dan type), harddisc, accessories (Bluetooth dan webcam). Menentukan ranking setiap alternatif pada setiap kriteria dinilai dengan 1 sampai 5. Sehingga dapat ditentukan keputusan yang tepat.

 

  1. Kelayakan TKI ke Luar Negeri

 

 

 

Gambar 2.5 Tenaga Kerja

 

Indonesia merupakan Negara yang padat penduduk, namun belum memiliki lapangan pekerjaan yang cukup untuk peningkatan taraf hidup penduduk. Hal ini mendorong banyak penduduk yang menjadi tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Namun tenaga kerja Indonesia yang layak untuk dipekerjakan di luar negeri harus memiliki kriteria khusus, yaitu: usia, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman kerja. Kriteria-kriteria tersebut menjadi acuan dalam proses penyeleksian kelayakan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.

 

Solusi :

Dalam permasalahan ini, proses penyeleksian calon TKI ini membutuhkan beberapa kriteria, terdapat 4 kriteria yang digunakan usia, pendidikan, psikotes, dan pengalaman kerja. Kriteria-kriteria ini dipilih berdasarkan kriteria yang memang telah digunakan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga. Aktor calon TKI menyerahkan berkas yang dibutuhkan dalam penyeleksian lalu aktor staf bagian penempatan login agar dapat berinteraksi dengan sistem untuk memasukkan data calon TKI, nilai kriteria, melakukan penyeleksian, dan membuat laporan hasil penyeleksian.

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1     Kesimpulan

 

Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel dalam perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternatif-alternatif pada proses pengambilan keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. Keterbatasan sistem pendukung keputusan yaitu hanya bisa menyelesaikan masalah berdasarkan program yang ditanamkan, tidak dengan hal yang tak terduga seperti manusia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://y0g4ajust.wordpress.com/

https://haniif.wordpress.com/

http://sindarku.wordpress.com/

http://id.shvoong.com/

https://riskha20.wordpress.com/sistem-pendukung-keputusan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan

http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-pendukung-keputusan-spk.html

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *